Investasi saham adalah salah satu cara untuk mengembangkan aset dan mendapatkan penghasilan pasif.
Namun, tidak semua saham bisa memberikan keuntungan bagi investor.
Oleh karena itu, kita harus pintar-pintar memilih saham yang bagus untuk investasi.
Lalu, bagaimana cara memilih saham yang bagus? Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, antara lain:
1. Kenali Perusahaan yang Sahamnya Ingin Kita Beli
Sebelum membeli saham, kita harus mengenal lebih dalam tentang perusahaan yang sahamnya ingin kita beli.
Kita harus mengetahui apa saja produk atau jasa yang ditawarkan, siapa saja pelanggan dan pesaingnya, bagaimana kualitas manajemen dan tata kelolanya, dan apa saja rencana dan targetnya di masa depan.
Kita bisa menggunakan analisis fundamental untuk mengevaluasi kesehatan keuangan dan bisnis perusahaan.
Analisis fundamental melibatkan pengamatan terhadap laporan keuangan, rasio keuangan, valuasi saham, dan berbagai indikator makroekonomi dan industri.
2. Amati Pergerakan Harga Saham dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya
Selain mengenal perusahaan, kita juga harus mengamati pergerakan harga saham dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Kita harus mengetahui kapan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual saham, berdasarkan kondisi pasar dan sentimen investor.
Kita bisa menggunakan analisis teknikal untuk mengidentifikasi tren, pola, dan sinyal pasar.
Analisis teknikal melibatkan penggunaan grafik, indikator, dan alat bantu lainnya untuk menganalisis perilaku harga saham di masa lalu dan sekarang, serta memprediksi kemungkinan pergerakan harga saham di masa depan.
3. Hindari Saham yang Overvalued atau Saham Gorengan
Saham overvalued adalah saham yang harganya melebihi nilai intrinsiknya, yaitu nilai yang mencerminkan kinerja dan prospek perusahaan.
Saham gorengan adalah saham yang harganya naik secara drastis karena adanya manipulasi atau spekulasi dari pihak tertentu.
Saham-saham jenis ini biasanya memiliki fluktuasi yang tinggi dan berisiko.
Kita bisa terjebak dalam permainan bandar atau mengalami kerugian besar jika harga saham turun tiba-tiba.
Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dan tidak terpancing oleh saham-saham ini.
4. Pilih Saham yang Masuk dalam Indeks LQ45 atau IDX30
Indeks LQ45 adalah indeks yang terdiri dari 45 saham yang paling likuid dan berkapitalisasi besar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Indeks IDX30 adalah indeks yang terdiri dari 30 saham yang memiliki likuiditas dan kinerja yang baik, serta memenuhi kriteria tata kelola perusahaan yang baik.
Saham-saham yang masuk dalam indeks LQ45 atau IDX30 biasanya memiliki kualitas dan reputasi yang baik, serta memiliki prospek pertumbuhan yang menjanjikan.
Beberapa contoh saham LQ45 yang harganya masih terjangkau adalah saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) yang harganya Rp476 per lembar, saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang harganya Rp478 per lembar, dan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang harganya Rp3.050 per lembar.
5. Lakukan Diversifikasi Portofolio
Terakhir, kita harus melakukan diversifikasi portofolio, yaitu membeli saham dari berbagai sektor dan perusahaan yang berbeda.
Hal ini bisa mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan.
Dengan diversifikasi, kita bisa mengimbangi kerugian dari saham-saham yang turun dengan keuntungan dari saham-saham yang naik.
Diversifikasi juga bisa membantu kita menghadapi perubahan kondisi pasar yang tidak terduga.
Misalnya, jika ada krisis ekonomi atau pandemi yang mempengaruhi sektor tertentu, kita masih bisa mendapatkan keuntungan dari sektor lain yang tidak terpengaruh atau bahkan mendapat manfaat dari situasi tersebut.
Penutup
Demikianlah tips memilih saham yang bagus untuk investasi.
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, kita bisa menemukan saham-saham yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko kita.
Kita juga bisa mendapatkan keuntungan yang optimal dari investasi saham.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin memilih saham yang bagus untuk investasi. Selamat berinvestasi! 😊
Posting Komentar